Regu Pramuka Temukan Orangutan dengan Luka Tembak dan Luka Bacok
Republika – Sab, 18 Feb 2012
REPUBLIKA.CO.ID,KUTAI KARTANEGARA--Satu orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus morio) ditemukan terluka dengan dua peluru bersarang di kepala di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Bukan cuma itu, dia juga mengalami luka-luka bekas bacokan golok di kedua tangannya.
Manajer Area Centre for Orangutan Protection (COP) Kalimantan, Arfiana Khairunnisa, Sabtu, mengatakan, orangutan dalam kondisi terluka itu ditemukan sekelompok pramuka pada awal Februari 2012 kemudian diserahkan ke Balai TNK (Taman Nasional Kutai).
"Orangutan itu ditemukan awal Februari 2012 di Kabupaten Kutai Timur. Lalu diserahkan ke Balai TNK. Saat kami cek, ternyata kondisi orangutan tersebut sangat memprihatinkan dengan luka terbelah pada telapak tangan kanan serta terdapat luka pada bagian kepalanya," ungkap Khairunnisa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh seorang dokter hewan yang sengaja didatangkan CPO kata Arfiana Khairunnisa,l uka yang ada di kepala orangutan yang diberi nama Budi tersebut adalah luka tembak.
Akhirnya didatangkan dokter hewan untuk menjahit luka yang diduga bekas sabetan senjata tajam pada telapak tangannya sebab jika dibiarkan akan menyebabkan infeksi.
"Berdasarkan pemeriksaan dokter juga ditemukan dua luka tembak di kepala, satu pada bagian mata kanan dan satunya di atas mata. Kedua peluru tersebut masih bersarang di kepala orangutan itu," katanya.
"Akibat luka tembak pada bagian mata tersebut orangutan tersebut mengalami kebutaan," ungkap Arfiana Khairunnisa.
Kepala Balai TNK, Asep Sugiharto dikinformasi Sabtu sore mengakui, orangutan yang terluka tersebut telah diserahkan ke BOSF (Borneo Foundation Survival Foundation) di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara.
"Orangutan tersebut telah kami serahkan ke Yayasan BOS pada Kamis (16/2) untuk dikarantina. Saat diserahkan oleh warga orangutan itu dalam kondisi terluka pada bagian tangan dan kepala," ungkap Asep Sugiharto.
Selain orangutan dewasa yang terluka tersebut, Balai TNK juga menyerahkan satu anak orangutan yang diperkirakan berusia lebih satu tahun.
"Sejak Desember 2011 hingga Februari 2012 kami menerima tiga orangutan, dua di antaranya telah kami serahkan ke Yayasan BOS untuk dikarantina, termasuk bayi orangtan itu sementara satunya sudah dilepasliarkan ke habitatnya di Kecamatan Sangkimah, Kutai Timur karena kondisinya sudah pulih," kata Asep Sugiharto