Kenali Jenis Lemak yang Ada di Makanan Anda
Oleh Puteri Fatia | Yahoo! SHE – Rab, 15 Agu 2012
Lemak ada di hampir semua makanan Anda sehari-hari. Untuk hidup
yang lebih sehat, kenali mana lemak yang baik dan mana yang bisa membahayakan
tubuh Anda.
Tidak semua lemak buruk bagi tubuh, tapi ketahuilah ada beberapa yang harus dibatasi atau sebaiknya dihindari. Sebagai konsumen yang pintar, tak ada salahnya mengenal berbagai jenis lemak yang sering terkandung dalam makanan Anda. Selanjutnya, Anda bisa memilih lemak yang baik dan menghindari sebisa mungkin mengonsumsi lemak jahat yang bisa membahayakan tubuh.
Lemak tak jenuh tunggal
Ini salah satu jenis lemak baik yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL). Lemak tak jenuh tunggal juga bisa membantu menjaga, bahkan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) yang diperlukan oleh tubuh.
Secara alami, lemak ini terkandung dalam avokad dan kacang-kacangan. Beberapa jenis minyak seperti minyak zaitun, minyak canola, minyak wijen, dan minyak yang terbuat dari olahan kacang juga mengandung lemak jenis ini. Karena itu sebaiknya gunakan minyak zaitun dan minyak kanola lebih sering saat memasak makanan favorit Anda.
Lemak tak jenuh jamak
Lemak Omega-6 dan Omega-3 tergolong dalam jenis lemak yang baik ini. Selain itu, Omega-6 memiliki peran penting untuk mengatur sirkulasi darah, otot, serta menjaga fungsi ginjal. Karena itu, selain bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol, lemak Omega-6 juga baik untuk menjaga kesehatan kulit, kuku, serta rambut. Dapat ditemukan di minyak untuk memasak seperti minyak kanola, bunga matahari, jagung, dan kedelai.
Omega-3 umumnya lebih populer di telinga. Ini merupakan asam lemak penting namun tidak bisa diproduksi oleh tubuh kita sendiri. Omega-3 dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan fungsi otak, mengurangi depresi, mengurangi risiko penyakit kanker, jantung, serta serangan stroke.
EPA dan DHA merupakan tipe Omega-3 yang populer. DHA dipercaya bisa meningkatkan kemampuan kognitif otak, karena itu sering diberikan sebagai suplemen pada masa tumbuh kembang anak. Ikan dan minyak ikan adalah sumber terbaik Omega-3. Ikan salmon, tuna, mackarel, maupun sarden merupakan pilihan yang baik.
Lemak jenuh
Lemak ini merupakan golongan lemak jahat yang tidak baik untuk tubuh, biasanya terdapat pada makanan yang diproses untuk menjaga tekstur makanan tetap baik pada suhu kamar. Konsumsi berlebihan pada lemak ini berisiko meningkatkan kadar kolesterol jahat yang bisa memicu penyakit jantung. Perhatikan label makanan yang Anda beli, batasi sesedikit mungkin konsumsi lemak ini atau sebisa mungkin hindari sama sekali.
Mentega, keju, beberapa jenis susu, minyak kelapa, kuning telur, daging merah dan es krim merupakan beberapa contoh makanan yang mengandung lemak jenis ini. Periksa baik-baik label makanan Anda sebelum membelinya.
Ada beberapa cara menghindari konsumsi lemak ini antara lain:
1. Kurangi gorengan dan proses makanan Anda dengan rebus atau panggang
2. Kurangi konsumsi daging merah dan ganti dengan daging putih seperti ayam yang memiliki lebih sedikit lemak jenis ini.
3. Pilih susu dan keju yang rendah lemak.
4. Gunakan minyak zaitun sebagai pengganti mentega atau minyak kelapa.
Lemak trans
Lemak trans atau trans fat terbentuk saat makanan diproses. Lemak ini membantu minyak dan tesktur makanan stabil dalam masa penyimpanan. Seperti lemak jenuh, lemak trans tak hanya meningkatkan kadar kolesterol jahat tapi juga bisa menurunkan kadar kolesterol baik. Akibatnya, terjadi peningkatan risiko penyakit jantung bahkan kanker.
Secara alami dalam jumlah yang kecil lemak ini terdapat pada susu dan daging. Selain itu, lemak jenis ini juga sering terdapat di makanan yang diproses seperti biskuit, keripik kentang, kue kering, popcorn, makanan cepat saji, serta beberapa makanan beku siap saji. Saat ini sudah banyak produk yang memberikan label yang menyatakan tidak mengandung lemak trans pada kemasannya.
Sebisa mungkin hindari membeli makanan kecil yang tercantum mengandung lemak ini dan kurangi konsumsi makanan cepat saji untuk menghindari efek buruknya.
Tidak semua lemak buruk bagi tubuh, tapi ketahuilah ada beberapa yang harus dibatasi atau sebaiknya dihindari. Sebagai konsumen yang pintar, tak ada salahnya mengenal berbagai jenis lemak yang sering terkandung dalam makanan Anda. Selanjutnya, Anda bisa memilih lemak yang baik dan menghindari sebisa mungkin mengonsumsi lemak jahat yang bisa membahayakan tubuh.
Lemak tak jenuh tunggal
Ini salah satu jenis lemak baik yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL). Lemak tak jenuh tunggal juga bisa membantu menjaga, bahkan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) yang diperlukan oleh tubuh.
Secara alami, lemak ini terkandung dalam avokad dan kacang-kacangan. Beberapa jenis minyak seperti minyak zaitun, minyak canola, minyak wijen, dan minyak yang terbuat dari olahan kacang juga mengandung lemak jenis ini. Karena itu sebaiknya gunakan minyak zaitun dan minyak kanola lebih sering saat memasak makanan favorit Anda.
Lemak tak jenuh jamak
Lemak Omega-6 dan Omega-3 tergolong dalam jenis lemak yang baik ini. Selain itu, Omega-6 memiliki peran penting untuk mengatur sirkulasi darah, otot, serta menjaga fungsi ginjal. Karena itu, selain bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol, lemak Omega-6 juga baik untuk menjaga kesehatan kulit, kuku, serta rambut. Dapat ditemukan di minyak untuk memasak seperti minyak kanola, bunga matahari, jagung, dan kedelai.
Omega-3 umumnya lebih populer di telinga. Ini merupakan asam lemak penting namun tidak bisa diproduksi oleh tubuh kita sendiri. Omega-3 dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan fungsi otak, mengurangi depresi, mengurangi risiko penyakit kanker, jantung, serta serangan stroke.
EPA dan DHA merupakan tipe Omega-3 yang populer. DHA dipercaya bisa meningkatkan kemampuan kognitif otak, karena itu sering diberikan sebagai suplemen pada masa tumbuh kembang anak. Ikan dan minyak ikan adalah sumber terbaik Omega-3. Ikan salmon, tuna, mackarel, maupun sarden merupakan pilihan yang baik.
Lemak jenuh
Lemak ini merupakan golongan lemak jahat yang tidak baik untuk tubuh, biasanya terdapat pada makanan yang diproses untuk menjaga tekstur makanan tetap baik pada suhu kamar. Konsumsi berlebihan pada lemak ini berisiko meningkatkan kadar kolesterol jahat yang bisa memicu penyakit jantung. Perhatikan label makanan yang Anda beli, batasi sesedikit mungkin konsumsi lemak ini atau sebisa mungkin hindari sama sekali.
Mentega, keju, beberapa jenis susu, minyak kelapa, kuning telur, daging merah dan es krim merupakan beberapa contoh makanan yang mengandung lemak jenis ini. Periksa baik-baik label makanan Anda sebelum membelinya.
Ada beberapa cara menghindari konsumsi lemak ini antara lain:
1. Kurangi gorengan dan proses makanan Anda dengan rebus atau panggang
2. Kurangi konsumsi daging merah dan ganti dengan daging putih seperti ayam yang memiliki lebih sedikit lemak jenis ini.
3. Pilih susu dan keju yang rendah lemak.
4. Gunakan minyak zaitun sebagai pengganti mentega atau minyak kelapa.
Lemak trans
Lemak trans atau trans fat terbentuk saat makanan diproses. Lemak ini membantu minyak dan tesktur makanan stabil dalam masa penyimpanan. Seperti lemak jenuh, lemak trans tak hanya meningkatkan kadar kolesterol jahat tapi juga bisa menurunkan kadar kolesterol baik. Akibatnya, terjadi peningkatan risiko penyakit jantung bahkan kanker.
Secara alami dalam jumlah yang kecil lemak ini terdapat pada susu dan daging. Selain itu, lemak jenis ini juga sering terdapat di makanan yang diproses seperti biskuit, keripik kentang, kue kering, popcorn, makanan cepat saji, serta beberapa makanan beku siap saji. Saat ini sudah banyak produk yang memberikan label yang menyatakan tidak mengandung lemak trans pada kemasannya.
Sebisa mungkin hindari membeli makanan kecil yang tercantum mengandung lemak ini dan kurangi konsumsi makanan cepat saji untuk menghindari efek buruknya.