INILAH.COM, Jakarta - Seperti sudah diketahui oleh masyarakat, saat ini produk susu sudah demikian banyak beredar dipasaran, mulai dari susu cair, susu bubuk formula dan kental manis.
Banyak jenis susu yang hadir di tengah masyarakat. Dilihat dari proses pembuatannya, susu memiliki kelebihan dan kekurangan. Inilah yang harus Anda ketahui agar dapat memberikan yang terbaik untuk si kecil.
Menurut Sanfrandy, Dairy Category Manager Ultrajaya, untuk menghilangkan dan membunuh bakteri berkembang, susu harus dipanaskan dalam suhu dan jangka waktu tertentu. Sayangnya, kandungan susu (vitamin dan mineral) yang ada di dalamnya sangat sensitif dengan suhu udara. bila dipanaskan terlalu lama, maka bakteri akan mati.
Namun, kandungan gizi pun akan banyak hilang. Sebaliknya, bila suhu panasnya kurang, bakteri akan tetap ada, namun gizi pun masih bisa disuplai oleh susu bagi siapapun yang mengkonsumsinya. Nah, yuks intip beberapa jenis susu berdasarkan pada proses pembuatannya :
Susu Cair UHT
Dengan sistem Ultra High Temperature (UHT), susu ini akan dipanaskan 135-140 derajat Celcius hanya dalam waktu 2-4 detik. Tidak cukup lama untuk menghilangkan nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Sebaliknya, seluruh bakteri (patogen dan pembusuk) pun mati dan disterilkan. Selama kemasan belum dibuka, suhu di dalam susu akan sama dengan ketika ditaruh di dalam ruangan dengan suhu tertentu. Selama 6-10 bulan, susu ini masih bisa disimpan dan dikonsumsi.
Tidak perlu takut dengan pengawet. Susu cair UHT bebas bahan pengawet. Semua berkat kemasan aseptik yang dibuat khusus dalam enam lapisan untuk menjaga susu tetap dalam keadaan steril dalam jangka waktu tertentu tanpa bahan kimia lainnya (pengawet).
Bila diperhatikan, susu cair UHT memberikan paling banyak manfaat. Tidak repot mengkonsumsinya. Cukup buka kemasan dan tuang ke dalam gelas. Si kecil pun akan dengan mudah melakukannya!
Susu Pasteurisasi
Pada susu yang mengalami pasteurisasi, susu tersebut harus dipanaskan sebesar 72 derajat Celcius selama 15 detik. Proses pemanasan yang hanya sebentar membuat bakteri patogen saja yang mati.
Bakteri pembusuknya masih ada. Itu sebabnya susu pasteurisasi tidak tahan lama bila tidak disimpan dalam lemari es dengan suhu 5-7 derajat Celcius. Itu pun hanya bertahan selama 14 hari.
Susu Sterilisasi
Menggunakan retort, susu akan dipanaskan 120 derajat Celcius selama 15 menit dan menyebabkan keseluruhan bakteri mati. Sayang, spora masih akan bertumbuh. Selain itu, sebagian nutrisi menghilang selama proses pemanasan. Susu ini hanya akan baik dikonsumsi sebelum melewati enam bulan masa penyimpanan.
Susu Kental Manis
Pemanasan 80 derajat Celcius dilakukan selama tiga jam. Sebagian air dihilangkan dengan proses evaporasi bertahap. Sementara itu, sebagai pengawet, pada susu ditambahkan gula. Daya tahan susu ini berlangsung selama satu tahun.
Susu Bubuk
Terdapat dua jenis susu bubuk, full cream dan skim milk. Selama dua jam, susu akan dikeringkan dengan spray dryer atau roller dryer 200 derajat Celcius. Menghadapi sebagian nutrisi yang hilang, dilakukan fortifikasi kembali. Anda hanya boleh menyimpan susu bubuk selama dua tahun.
Banyak jenis susu yang hadir di tengah masyarakat. Dilihat dari proses pembuatannya, susu memiliki kelebihan dan kekurangan. Inilah yang harus Anda ketahui agar dapat memberikan yang terbaik untuk si kecil.
Menurut Sanfrandy, Dairy Category Manager Ultrajaya, untuk menghilangkan dan membunuh bakteri berkembang, susu harus dipanaskan dalam suhu dan jangka waktu tertentu. Sayangnya, kandungan susu (vitamin dan mineral) yang ada di dalamnya sangat sensitif dengan suhu udara. bila dipanaskan terlalu lama, maka bakteri akan mati.
Namun, kandungan gizi pun akan banyak hilang. Sebaliknya, bila suhu panasnya kurang, bakteri akan tetap ada, namun gizi pun masih bisa disuplai oleh susu bagi siapapun yang mengkonsumsinya. Nah, yuks intip beberapa jenis susu berdasarkan pada proses pembuatannya :
Susu Cair UHT
Dengan sistem Ultra High Temperature (UHT), susu ini akan dipanaskan 135-140 derajat Celcius hanya dalam waktu 2-4 detik. Tidak cukup lama untuk menghilangkan nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Sebaliknya, seluruh bakteri (patogen dan pembusuk) pun mati dan disterilkan. Selama kemasan belum dibuka, suhu di dalam susu akan sama dengan ketika ditaruh di dalam ruangan dengan suhu tertentu. Selama 6-10 bulan, susu ini masih bisa disimpan dan dikonsumsi.
Tidak perlu takut dengan pengawet. Susu cair UHT bebas bahan pengawet. Semua berkat kemasan aseptik yang dibuat khusus dalam enam lapisan untuk menjaga susu tetap dalam keadaan steril dalam jangka waktu tertentu tanpa bahan kimia lainnya (pengawet).
Bila diperhatikan, susu cair UHT memberikan paling banyak manfaat. Tidak repot mengkonsumsinya. Cukup buka kemasan dan tuang ke dalam gelas. Si kecil pun akan dengan mudah melakukannya!
Susu Pasteurisasi
Pada susu yang mengalami pasteurisasi, susu tersebut harus dipanaskan sebesar 72 derajat Celcius selama 15 detik. Proses pemanasan yang hanya sebentar membuat bakteri patogen saja yang mati.
Bakteri pembusuknya masih ada. Itu sebabnya susu pasteurisasi tidak tahan lama bila tidak disimpan dalam lemari es dengan suhu 5-7 derajat Celcius. Itu pun hanya bertahan selama 14 hari.
Susu Sterilisasi
Menggunakan retort, susu akan dipanaskan 120 derajat Celcius selama 15 menit dan menyebabkan keseluruhan bakteri mati. Sayang, spora masih akan bertumbuh. Selain itu, sebagian nutrisi menghilang selama proses pemanasan. Susu ini hanya akan baik dikonsumsi sebelum melewati enam bulan masa penyimpanan.
Susu Kental Manis
Pemanasan 80 derajat Celcius dilakukan selama tiga jam. Sebagian air dihilangkan dengan proses evaporasi bertahap. Sementara itu, sebagai pengawet, pada susu ditambahkan gula. Daya tahan susu ini berlangsung selama satu tahun.
Susu Bubuk
Terdapat dua jenis susu bubuk, full cream dan skim milk. Selama dua jam, susu akan dikeringkan dengan spray dryer atau roller dryer 200 derajat Celcius. Menghadapi sebagian nutrisi yang hilang, dilakukan fortifikasi kembali. Anda hanya boleh menyimpan susu bubuk selama dua tahun.
Oleh Dahlia Krisnamurti