Metrotvnews.com, Jakarta: Konon selama ini mendengkur di siang hari dipicu kurang capai beraktivitas. Ternyata itu bisa akibat duduk berlama-lama. Demikian diungkap penelitian terbaru.
Douglas Bradley, Direktur Toronto Research Institute’s Sleep Research Laboratory, dalam risetnya membuktikan pemicu gangguan tidur di malam adalah duduk terlalu lama. Kondisi itu terutama dialami pekerja kantoran yang jarang meninggalkan kursi dalam waktu lama.
Bradley mengungkap duduk dalam waktu lama memicu penumpukan cairan di kaki. Saat merebahkan badan untuk tidur malam, cairan bergerak ke leher. Terjadi pembengkakan dan menekan jaringan di saluran napas.
Otot-otot dan jaringan lain di sekitar saluran napas mengembang akibat ada penumpukan cairan, lalu membuat saluran udara menjadi lebih sempit. Saluran yang menyempit saat tidur menyebabkan getaran ketika dilalui udara dan memicu suara dengkuran, demikian seperti dilansir New York Post, Selasa (15/3).
Selain menyebabkan tidur mendengkur, penyempitan saluran udara juga bisa membuat saluran napas tersetumbat dan memicu henti napas sesaat (sleep anpea). Henti napas membuat orang sering terbangun, sehingga secara umum kualitas tidurnya berkurang.
Bagi yang pekerjaannya menuntut untuk berada di kantor dan duduk seharian di meja kerja, Bradley menyarankan untuk sekali waktu beranjak dari meja kerja. Menyusuri lorong atau pergi ke toilet bisa jadi alternatif bila di kantornya tidak ada taman untuk jalan-jalan.
Apabila memang tidak memungkinkan untuk jalan-jalan, Bradley memberi solusi dengan menggunakan stocking. Stocking yang ketat akan mencegah terjadinya penumpukan cairan di kaki ketika duduk dalam waktu yang lama. (go4/*****)
Douglas Bradley, Direktur Toronto Research Institute’s Sleep Research Laboratory, dalam risetnya membuktikan pemicu gangguan tidur di malam adalah duduk terlalu lama. Kondisi itu terutama dialami pekerja kantoran yang jarang meninggalkan kursi dalam waktu lama.
Bradley mengungkap duduk dalam waktu lama memicu penumpukan cairan di kaki. Saat merebahkan badan untuk tidur malam, cairan bergerak ke leher. Terjadi pembengkakan dan menekan jaringan di saluran napas.
Otot-otot dan jaringan lain di sekitar saluran napas mengembang akibat ada penumpukan cairan, lalu membuat saluran udara menjadi lebih sempit. Saluran yang menyempit saat tidur menyebabkan getaran ketika dilalui udara dan memicu suara dengkuran, demikian seperti dilansir New York Post, Selasa (15/3).
Selain menyebabkan tidur mendengkur, penyempitan saluran udara juga bisa membuat saluran napas tersetumbat dan memicu henti napas sesaat (sleep anpea). Henti napas membuat orang sering terbangun, sehingga secara umum kualitas tidurnya berkurang.
Bagi yang pekerjaannya menuntut untuk berada di kantor dan duduk seharian di meja kerja, Bradley menyarankan untuk sekali waktu beranjak dari meja kerja. Menyusuri lorong atau pergi ke toilet bisa jadi alternatif bila di kantornya tidak ada taman untuk jalan-jalan.
Apabila memang tidak memungkinkan untuk jalan-jalan, Bradley memberi solusi dengan menggunakan stocking. Stocking yang ketat akan mencegah terjadinya penumpukan cairan di kaki ketika duduk dalam waktu yang lama. (go4/*****)
Oleh Metro TV News | Metro TV – Sel, 15 Mar 2011