Minggu, 23 Januari 2011

Pengamat: Serahkan Gayus ke KPK


Jakarta
Pengamat Politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Nico Hardjanto mengatakan, sebaiknya kasus mafia pajak Gayus diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar penanganannya lebih netral dan mengurangi masuknya kepentingan politik.
"Ini setidaknya akan mengurangi tensi politik, selain itu juga banyaknya kepentingan yang bermain karena melibatkan banyak lembaga-lembaga negara," katanya.
Nico mengatakan, pengakuan Gayus telah memberikan suap ke pihak kepolisian dan kejaksaan agung membuat kasus tersebut menjadi sarat kepentingan di dua lembaga tersebut.
"Ini masalah karir dari pejabat di kepolisian, Kemenkumham. Mereka bisa saja mengipasi dalam kasus Gayus dan tidak ingin menjadi korban. Kemarin sudah menyebut polisi terima, disebutkan juga atasanya (atasan Gayus) menerima, pasti mereka tidak akan tinggal diam," katanya.
Apalagi, menurut Nico, pengakuan Gayus telah diintimidasi dan direkayasa oleh Satgas Pemberantasan Mafia Hukum juga semakin memperkeruh suasana dan meningkatkan suhu politik.
"Pertarungannya semakin terbuka antara demokrat melawan Golkar, begitu Gayus bicara seperti itu, orang Golkar langsung merespon, seolah-olah ini menjadi semacam balasan, ini akan membuat politik kurang efektif dan kembali membuang-buang energi," katanya.
Nico menilai, tidak tepat menyerahkan pengawasan instruksi presiden terkait penyelesaian masalah Gayus dan Century kepada Wakil Presiden Boediono.
Menurut dia, Boediono saat ini masih tersangkut Bank Century, sehingga perintah tersebut seolah-olah membuat Boediono berhadap-hadapan dengan Golkar.
Nico menilai posisi Boediono rentan karena tidak memiliki dukungan dari partai politik di belakangnya. Selain itu, menurut dia, Wapres Boediono kurang memiliki ketegasan dan lebih menyukai segala sesuatu yang harmonis.
"Kenapa Presiden SBY tidak memberikan pengawasan itu kepada Menko Polhukam saja yang memang menjadi tugasnya, Saya kira ini akan menjadi kurang efektif, karena seakan-akan Boediono dijadikan tumbal, dijadikan bumper." katanya.
Nico menambahkan, bila keadaan penyelesaian Gayus Tambunan tersebut bertele-tele dan lama, maka yang muncul kemudian adalah transaksi politik.
"Kalau ini akan berlama-lama, akan ada konsesi politik, ini menjadi sifatnya konfrontatif, sementara paling lemah posisinya Pak Boediono, karena tidak didukung oleh partai, yang saya kira menyelamatkan Pak Boediono adalah ketaatan pada konstitusi," katanya.
sumber :
ANTARA
-----------------
KEN RESIK CLEANING SERVICE
Jasa outsourcing Cleaning Service di kota Semarang  khususnya dan Jawa Tengah umumnya, seperti :
- GENERAL CLEANING, pembersihan menyeluruh atau per bagian dari bangunan anda sesuai kebutuhan
- ROUTINE CLEANING, penempatan tenaga kami yg telah berpengalaman untuk membersihkan dan merawat bangunan anda setiap hari nya
- WASHING, melakukan pencucian terutama di elemen ruangan seperti : sofa, kursi makan, spring bed, karpet lembaran, permadani, bantal, guling, dan lainnya
- LANDSCAPE & GARDENING, membuat, merenovasi, merawat taman serta elemen penunjangnya seperti artificial rock / stone, air mancur, patung taman, dan lainnya
Hubungi kami di : 024-70021843, detail lebih lanjut di http://www.kenresik.blogspot.com