Selasa, 24 Mei 2011

TNUK dan APP Kembangkan Populasi Badak Jawa


Jakarta (ANTARA) - Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dan Asia Pulp & Paper (APP) melakukan kemitraan baru dalam upaya pelestarian dan pengembangan populasi salah satu satwa terlangka dunia yaitu Badak Jawa.

Penandatanganan perjanjian pemberian dana dilakukan antara Kepala TNUK Agus Priambudi M.SE dan Managing Director APP, Aida Greenbury yang disaksikan oleh Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Ir Darori MM di Jakarta, Rabu.

Darori MM mengatakan, kemitraan TNUK dengan APP akan membantu meningkatkan perlindungan bagi populasi badak yang ada.

Hal ini juga akan mempercepat pencapaian tujuan program aksi konservasi badak Indonesia. Inisiatif baru ini akan mencakup berbagai kegiatan rehabilitasi dan konservasi yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan secara keseluruhan.

Selain itu juga, untuk melindungi populasi yang ada serta memberikan program pemberdayaan dan kesadaran dan edukasi bagi masyarakat untuk membantu melindungi badak Jawa dan habitatnya, tuturnya.

Sementara itu, Kepala TNUK Agus Priambudi mengatakan, semua memiliki tanggungjawab yang besar dalam usaha untuk menyelamatkan Badak Jawa.

"Saya berterima kasih kepada APP atas keinginan mereka melestarikan satwa yang sangat langka dan spesial ini untuk ke depannya," katanya.

Menurut dia, TNUK membutuhkan dukungan dari pemangku kepentingan nasional dan perusahaan swasta sebagai mitra untuk membantu melindungi dan memperbaiki lingkungan di TNUK serta membantu menciptakan tempat tinggal baru untuk Badak Jawa.

Hal ini sangat penting dalam upaya meningkatkan populasi Badak Jawa Indonesia sebesar 50 persen pada 2015, kata Priambudi.

APP telah menyumbangkan Rp3 miliar dalam tahap awal pembiayaan sebagai bagian dari program lima tahun untuk mendukung strategi dan rencana untuk pelestarian badak, khususnya untuk badak Jawa.

Fokus utama dalam program tersebut mencakup populasi, rehabilitasi habitat, kelangsungan hidup harmonis antara satwa tersebut dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya, tuturnya.


Antara – Rab, 18 Mei 2011