Selasa, 24 Mei 2011

Banyak Ngobrol dengan Ponsel akan Kurangi Kesuburan Pria?


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bagi anda pria yang hobi mengobrol di ponsel, mungkin anda harus mengurangi kebiasaan anda itu bila ingin memiliki keturunan.
Para peneliti dari Queen University, Kanada, menemukan bahwa penggunaan ponsel bisa menurunkan kualitas sperma dan mengantar pada penurunan kesuburan.
Tim itu menemukan bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh telepon genggam memiliki hubungan kesatuan dengan hormon pria.
"Penemuan kami sedikit membingungkan. Kami berharap menemukan hasil berbeda, tetapi hasil yang kami temukan menunjukkan bahwa bisa ada mekanisme menarik saat bekerja," kata Dr Rany Shamoul, pemimpin penelitian, seperti dikutip Daily Mail.
Tim peneliti menemukan bahwa para pria yang dilaporkan menggunakan ponsel memiliki tingkat sirkulasi tetosteron lebih tinggi tetapi mereka juga memiliki tingkat hormon pelutein (luteinizing hormone/LH) lebih rendah.
Hormon itu merupakan hormon reproduktif yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari di dalam otak.
Para peneliti berpikir bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel bisa memiliki dua aksi pada tingkat hormon dan kesuburan pria.
Gelombang elektromagnetik bisa meningkatkan jumlah sel-sel dalam testis yang menghasilkan testosteron, bagaimanapun juga itu juga bisa menurunkan tingkat hormon pelutein yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari.
Hal itu bisa menghalangi perubahan testosteron yang lebih aktif, bentuk kuat dari testosteron yang dikaitkan dengan produksi sperma dan kesuburan.
Dr Shamloul menyimpulkan lebih banyak di penelitian mendalam yang dibutuhkan untuk memeriksa cara tepat di mana gelombang elektromagnetik mempengaruhi kesuburan pria.
Penelitian itu muncul hanya dua bulan setelah para pengguna ponsel di Inggris disarankan oleh pemerintah untuk mengirim SMS atau menggunakan perangkat "hands free" daripada menelepon.
Departemen kesehatan Inggris mengatakan hal itu akan mengurangi para pengguna dari paparan radiasi yang dipancarkan oleh perangkat itu.
Dalam pembaruan pertama untuk selebaran Ponsel dan Kesehatan Inggris sejak tahun 2005, dinas kesehatan menambahkan riset lebih lanjut diperlukan dalam pengaruh jangka panjang penggunaan ponsel.
Mereka menyatakan belum ada "bukti jelas mengenai efek merugikan kesehatan" dari penggunaan ponsel atau dari pemancar telepon.
Mereka menambahkan:"Sebagaimana orang hanya menggunakan ponsel selama bertahun-tahun yang relatif sedikit, HPA (Health Protection Agency) menyarankan dilakukan lebih banyak riset, terutama untuk menyelidiki apakah kemungkinan ada pengaruh jangka panjang."


Republika – Sen, 23 Mei 2011