Minggu, 15 Mei 2011

Oh Ya? Pria Berpikir Tentang Tidur dan Makanan Sebanyak Mereka Berpikir Tentang Seks


REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Jangan-jangan benar pemeo yang menyebut jalan menuju hati pria adalah melalui perutnya. Sebuah penelitian menyebut, pria menghabiskan lebih banyak waktu berpikir tentang makanan dan tidur daripada yang mereka lakukan tentang seks. Penelitian ini dilakukan oleh Profesor Terri Fisher, seorang psikolog di Ohio State University di Amerika Serikat.
Penelitiannya dilakukan atas 163 mahasiswa - laki-laki dan perempuan - sebagai relawan. Mereka dibekali grafik yang harus mereka tandai setiap kali mereka berpikir tentang seks, makanan, atau tidur.
Secara rata-rata, seorang mahasiswa dalam sehari berpikirtentang seks sebanyak 388 dalam 24 jam. Tapi rata-rata, laki-laki berpikir tentang makanan dan tidur lebih sering daripada yang mereka pikir tentang seks.
Dan dari ketiganya, mereka berpikir hal itu lebih sering ketimbang responden perempuan.
"Pria lebih sadar akan kebutuhan dasar terkait seperti sedang lapar atau lelah atau terangsang, dan fokus pada hal itu," kata Fisher menyebut alasannya. Para pria, katanya, juga lebih terbuka untuk mengungkapkan pikiran mereka.
Dia menambahkan, secara rata-rata, bercinta akan terlintas dalam pikiran pria tiap 158 detik sekali.
Menanggapi temuan ini, prikolog perilaku, Jo Hemmings, menjelaskan mengapa orang begitu sibuk dengan perut mereka. Menurut penulis buku How To Have Great Sex ini, ada kecenderungan lebih pada pria yang memicu mekanisme untuk berpikir tentang makanan. Pemandangan dan bau yang terkait dengan makan, serta lapar atau haus, cenderung lebih lumrah dalam kehidupan sehari-hari dari mekanisme pemicu untuk berpikir tentang seks. "Sehingga mau tak mau kita berpikir lebih tentang hal itu," katanya.
Penelitian ini membantah temuan sebelumnya yang menyebut pria memikirkan tentang seks setiap tujuh detik. "Itu stereotip yang sungguh tak masuk akal," kata Fisher.
Jika teori itu benar, maka artinya  jika seorang pria  terjaga selama 16 jam, maka dia akan berpikir tentang seks 8.000 kali sehari  atau sesering dia bernapas.



Republika – Sel, 10 Mei 2011