London - Pendiri WikiLeaks, Julian Assange kembali akan menghabiskan hari-harinya di penjara Inggris Rabu, (15/12) waktu setempat, setelah para pejabat pengadilan mengatakan banding atas keputusan pemberian jaminan baginya.
Pejabat di Pengadilan Tinggi di London mengatakan banding oleh pemerintah Swedia akan digelar pada pukul 11.30 pagi, Kamis (16/12) waktu setempat oleh hakim senior, Duncan Ouseley.
Pada Selasa lalu, hakim memerintahkan Assange dibebaskan setelah membayar jaminan 200 ribu pounds atau sebesar Rp 2,8 miliar. Tapi jaksa Swedia menantang keputusan itu.
Assange telah menghabiskan waktunya seminggu di penjara setelah ia menyerahkan diri ke polisi Inggris atas perintah Swedia. Ia menyangkal tuduhan melakukan kesalahan, dan menolak untuk diekstradisi ke Swedia.
Para pendukung warga Australia yang berusia 39 tahun ini mengatakan, tuduhan tersebut palsu dan kemungkinan bermotif politik. Pengacara Assange, Mark Stephens, mengatakan bahwa "seseorang telah menjerat Assange dan kita hanya bisa menduga kenapa."
Tapi pengacara Gemma Lindfield, yang bertindak untuk Swedia, dalam dengar pendapat pada Selasa lalu mengatakan bahwa Assange menghadapi tuduhan serius dan mau melarikan diri jika diberikan jaminan.
Dia mengatakan Assange dituduh melakukan perkosaan, pelecehan, dan pemaksaan yang melanggar hukum terhadap dua perempuan dalam waktu terpisah pada bulan Agustus lalu. Assange dituduh menolak menggunakan kondom ketika akan berhubungan dengan kedua perempuan tersebut.
Lindfield juga menolak upaya untuk menghubungkan kasus Assange dengan WikiLeaks, situs yang mempublikasikan sekitar 250 ribu rahasia diplomatik Amerika. "Ini bukan kasus tentang WikiLeaks," kata Lindfield.
Hakim Distrik Howard Riddle menyetujui jaminan bagi Assange setelah pengacara berjuang untuk mengumpulkan uang jaminan baginya. Assange sempat dibebaskan Selasa lalu, yang kemudian dibatalkan lagi.
AP | HAYATI MAULANA NUR
sumber :
TEMPO Interaktif
Tempo - Kamis, 16 Desember 2010