INILAH.COM, Jakarta – Ledakan smartphone dan tablet membuat jaringan komputer Wi-Fi suatu negara makin terbebani. Terlebih, tahun ini diperkirakan 24 juta iPad 2 terjual.
Sejumlah tablet ini menjaga agar warga tetap mendapat informasi dan terhibur. “Saya rasa semua orang mencari perangkat yang tepat agar terhubung tiap saat,” ungkap editor eksekutif CNET Molly Wood.
Namun para ahli mengatakan, tak seperti pada jaringan ponsel, banyak hot spot Wi-Fi di lokasi seperti kafé dan bandara hanya mampu mengatasi sejumlah pengguna saja dalam satu waktu.
Seiring makin banyak orang online, kemacetan nirkabel pun tak terhindarkan. Pasalnya, semua orang berusaha menggunakan jalan yang sama bersamaan. Masalah ini dihadapi CEO Apple Steve Jobs tahun lalu ketika banyak pengguna Wi-Fi menghalanginya memperagakan fitur terbaru iPhone 4.
“Semua perusahaan teknologi mulai menyodori gadget nirkabel. Kita butuh infrastruktur untuk mendukung penggunaan gadget itu,” kata analis teknologi Larry Magid.
Tablet buatan Apple, Motorola, Samsung dan lainnya menggunakan banyak bandwidth.
Bandwidth sangat terbatas dan bergantung pada akses internet dari jaringan rumah, hotel, restoran, pusat kesehatan dan sekolah. Namun kebanyakan jaringan Wi-Fi dibangun untuk jumlah sedikit laptop.
Beberapa perusahaan mulai mengembangkan solusinya, seperti Ruckus Wireless dengan ‘antena cerdasnya’. Antena ini dirancang untuk meningkatkan kehandalan jaringan dan membantu pengguna menjaga koneksi ketika tablet lain juga menggunakan jaringan Wi-Fi yang sama. Diharapkan lebih banyak solusi akan muncul ke depannya. [mor]
Oleh Billy A. Banggawan | Inilah – Kam, 24 Mar 2011