Jumat, 18 Maret 2011

Inilah Efek Negatif Melewatkan Sarapan


Anda kerap meninggalkan sarapan dengan berbagai alasan? Rugi lho, karena sarapan punya banyak manfaat bagi tubuh.

Sayangnya sejauh ini masih banyak orang tidak mementingkan sarapan karena mengira tidak berdampak pada kestabilan kondisi tubuh., Padahal sarapan justru memberikan kontribusi yang sangat besar pada tubuh, terutama otak. Mengapa? Karena saat kita tidur 8-10 jam lamanya, tubuh menggunakan cadangan makanan yang ada untuk melakukan aktifitas vital seperti menjaga  jantung agar tetap berdetak dan ginjal tetap mereproduksi cairan.  Maka, sarapan penting peranannya untuk mengisi kembali cadangan makanan yang telah terpakai pada saat kita tidur.

dr.Inge Permadhi MS, Sp.GK, Spesialis gizi Klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menjelaskan bahwa melewatkan sarapan dapat mempengaruhi konsentrasi dan penurunan tenaga saat beraktivitas di sekolah atau di tempat kerja, sehingga produktivitas pun menurun karena tubuh tidak menerima cukup nutrisi yang bergizi dan berenergi.

"Dampak lain melewatkan sarapan antara lain adalah pusing, mengantuk, merasa lemah, kurang waspada, atau lama dalam bereaksi, akibat kadar gula darah yang rendah,” ujar dr Inge dalam temu media di Jakarta, hari ini.

Tidak mengonsumsi sarapan dapat meningkatkan nafsu makan di waktu lainnya yang apabila tidak terkontrol dapat memicu obesitas. Perasaan lapar tersebut membuat seseorang cenderung makan dalam porsi berlebihan. 

Menurut dr. Inge, sarapan yang baik mengandung 20-25% kebutuhan kalori per hari. Sarapan dengan teratur dapat membantu tubuh lebih berenergi dalam melakukan aktifitas. Sarapan sehat berenergi juga berperan membantu kita menjaga kesehatan, meningkatkan keaktifan dan membantu mengatur berat badan. Bagi anak, sarapan yang sehat dapat membantu menunjang pertumbuhannya.

dr. Inge menambahkan, ”Penting untuk memilih menu makanan yang tepat saat sarapan.  Kebiasaan memilih menu secara asal justru dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi tubuh. Menu sarapan sehat harus mengandung zat gizi karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral, misalnya setangkup roti, dioles margarin dan telur atau keju; oatmeal dengan susu dan buah atau semangkuk bubur ayam.”

Di Indonesia masih banyak yang berpandangan sarapan asal perut kenyang tanpa memperhatikan zat gizi yang terkandung di dalamnya. Sarapan dengan porsi berlebihan dapat memicu timbulnya rasa kantuk karena sebagian besar aliran darah terkonsentrasi ke bagian pencernaan untuk mencerna makanan dan hanya sebagian kecil yang mengalir ke otak. Menu sarapan yang dipilih seharusnya adalah menu sarapan yang tidak terlalu berat atau berlebihan kalorinya  namun memenuhi kebutuhan asupan zat gizi keluarga.

“Mengingat pentingnya fungsi sarapan dan semakin banyaknya pilihan menu yang praktis, sehat dan berenergi, sekarang tak ada alasan lagi untuk melewatkan sarapan pagi. Selalu sarapan pagi merupakan tanda kecintaan kita terhadap kesehatan tubuh,” pungkas dr Inge.  (go4/ICH)


Oleh Metro TV News | Metro TV – Kam, 17 Mar 2011