Sabtu, 11 Desember 2010

Menyusuri Jejak Indoleaks.org


Jakarta - Situs Indoleaks.org menggegerkan jagat maya. Portal dengan moto "Sebab informasi adalah hak asasi" ini menyajikan berbagai dokumen rahasia, diantaranya mengenai pembicaraan mantan Presiden Soeharto dengan mantan Presiden Amerika Serikat Richard Nixon, luapan lumpur Lapindo hingga hasil investigasi kasus Munir.

Tak jelas siapa yang mendirikan dan mengelola situs tersebut. Di halaman "tentang kami", pengurus situs itu menuliskan Indoleaks muncul sebagai jawaban atas kebuntuan informasi. "Terutama informasi yang berpeluang menjadi bumerang bagi penguasa, politisi dan kaum jahat lainnya di Indonesia," tulis Indoleaks.

Ketika menelusuri asal-muasal situs tersebut, domain dengan ID:D160865457-LROR ini baru dibuat pada 7 Desember lalu. Terakhir diperbarui pada 9 Desember dan masa berlakunya akan berakhir pada 7 Desember tahun depan.

Hasil pelacakan melalui network solution menunjukkan situs tersebut didaftarkan PT Ardh Global Indonesia (Ardhosting), sebuah perusahaan yang menyediakan layanan di bidang web hosting dan registrasi domain. Sayangnya, identitas soal siapa pendiri dan pengelolanya dirahasiakan.

Dari kode registrasinya, situs ini terdaftar di Moergestel, Belanda dengan nomor telepon +45.36946676. Anehnya, nomor telepon tersebut adalah kode negara Denmark. Sebelum sampai ke Indonesia, situs yang "fasih" berbahasa Indonesia ini setidaknya sudah "mampir" ke lebih dari sepuluh server.

Apakah Indoleaks.org akan menjadi penerus Wikileaks?

Rini Kustiani|Dian Yuliastuti

sumber :


TEMPO Interaktif
Jum'at, 10 Desember 2010