Rabu, 08 Desember 2010

Tolak Wikileaks, PayPal Diserang Balik


JAKARTA
Keputusan PayPal yang melarang Wikileaks menggunakan layanan onlinenya untuk mengumpulkan donasi harus dibayar mahal. Situs web yang menyediakan layana transaksi keuangan secara online tersebut mendapat serangan DDos (distributed denial of service) dari kelompok hacker yang bersimpati kepada Wikileaks.
Sejauh ini, layana utama PayPal memang tak terganggu. Serangan yang berlangsung selama delapan jam, Senin (6/12/2010) kemarin menyerang blog Paypalblog.com sehingga menyebabkan 75 persen akses ke situs tersebut terganggu.
Panda Security, penyedia solusi keamanan internet, melaporkan, seseorang memang melancarkan operasi balas dendam terhadap PayPal dengan kode "Operation Avenge Assange". Poster yang mengajak pengguna internet untuk menyerang PayPal dan melakukan boikot pun menyebar di internet. Tidak jelas siapa yang menyiapkan kampanye balas dendam ini dan menyebut dirinya "anonymous".
Selain menyerukan untuk menyerang PayPal, dalam poster tersebut pelaku juga mengajak semua orang untuk menggandakan informasi di Wikileaks baik dengan mirror, CD, bahkan dicetak. Ia juga mengajak untuk menyebarkan informasi dari Wikileaks melalui Twitter, MySpace, Facebook, dan jejaring sosial lainnya serta meminta komentar pejabat negara soal informasi dari Wikileaks dan merekam komentar tersebut. Bahkan, poster yang mengutip komentar penyair AS John Terry Barlow pada pembukaannya menyerukan demo besar-besaran untuk kebebasan menyebarkan informasi.
"The first serious infowar is now engaged. The field of battle is WikiLeaks. You are the troops," kata John Perry Barlowdi Twitter yang dikutip dalam poster tersebut. Intinya perang informasi yang serius baru saja terjadi dengan Wikileaks sebagai arenanya dan Anda semua adalah tentaranya.

sumber :



KOMPAS.com
Kompas - Rabu, 8 Desember 2010